Cara Ampuh Mengatasi Sariawan yang Sering Muncul agar Cepat Sembuh
Sariawan (canker sore), luka kecil yang terasa perih di dalam mulut dan kerap muncul di area bibir, lidah, atau gusi. Meski tidak berbahaya, sariawan yang kambuh berulang tentu mengganggu kenyamanan saat makan, minum, atau berbicara. Untuk mengatasinya secara tuntas, perlu dilakukan dua langkah penting: meredakan gejalanya dengan perawatan lokal dan mencari tahu penyebab mendasarnya agar tidak muncul kembali.
Perawatan untuk Mempercepat Penyembuhan dan Meredakan Nyeri
Langkah-langkah awal untuk mengatasi sariawan adalah fokus pada pengurangan rasa sakit, peradangan, dan pencegahan infeksi sekunder agar luka cepat menutup.
- Berkumur dengan Larutan Garam atau Soda Kue: Larutkan satu sendok teh garam atau soda kue (baking soda) ke dalam segelas air hangat. Berkumur dengan larutan ini selama 15-30 detik beberapa kali sehari dapat membantu membersihkan luka, mengurangi peradangan, dan menciptakan lingkungan yang kurang ideal bagi bakteri.
- Aplikasi Obat Oles: Gunakan gel atau salep khusus sariawan yang mengandung bahan aktif seperti benzokain (untuk menghilangkan rasa sakit) atau kortikosteroid ringan (untuk mengurangi peradangan), yang dapat dibeli di apotek. Madu murni juga dapat dioleskan karena sifat anti-inflamasi dan antibakterinya.
- Hindari Iritan: Selama proses penyembuhan, hindari makanan yang dapat memperparah luka, termasuk makanan pedas, asam (seperti jeruk dan tomat), asin, dan makanan yang bertekstur keras atau renyah yang dapat melukai sariawan.
- Kompres Dingin: Mengompres area yang sakit dengan es batu (dibungkus kain) atau berkumur dengan air dingin dapat memberikan efek pereda nyeri sementara.
Mengatasi Pemicu Sariawan Berulang

Jika sariawan terus muncul, hal itu menandakan adanya masalah mendasar yang harus diatasi. Penyebab sariawan berulang seringkali berkaitan dengan faktor internal dan kebiasaan sehari-hari.
- Kekurangan Nutrisi: Sariawan yang sering kambuh seringkali dikaitkan dengan defisiensi nutrisi penting, terutama Vitamin B12, Asam Folat (B9), Zat Besi, dan Zinc. Pastikan asupan makanan seimbang atau pertimbangkan suplemen, setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Trauma dan Kebersihan Mulut: Periksa sikat gigi Anda. Menyikat gigi terlalu keras, sikat gigi yang sudah usang, atau penggunaan kawat gigi/gigi palsu yang tidak pas dapat menyebabkan luka kecil yang berkembang menjadi sariawan. Ganti sikat gigi dengan bulu lembut dan sikatlah gigi dengan lembut. Beberapa orang juga sensitif terhadap Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang ditemukan pada beberapa pasta gigi; beralih ke pasta gigi bebas SLS dapat membantu.
- Stres dan Perubahan Hormon: Stres emosional dan kurang tidur melemahkan sistem kekebalan tubuh, menjadikan tubuh lebih rentan terhadap sariawan. Kelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau olahraga teratur. Pada wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi juga bisa menjadi pemicu.
- Penyakit Mendasar: Jika sariawan besar, sangat nyeri, atau tidak sembuh dalam dua minggu, dan disertai gejala lain (seperti demam, ruam, atau masalah pencernaan), ini mungkin merupakan gejala dari kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit autoimun (misalnya, Penyakit Crohn atau Behçet's). Segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan menggabungkan perawatan luka yang tepat dan menangani faktor pemicu, Anda dapat secara signifikan mengurangi frekuensi sariawan dan mempercepat proses penyembuhannya.